Gerakkan Hati: Aksi SMP Santo Yoseph Denpasar melalui Bantuan Sosial Putu Niesha Atalie Widja (9D) & Ida Bagus Yoga Dananjaya (9C)

 


đź’§ SMP Santo Yoseph Peduli

Aksi Nyata untuk Korban Banjir Bandang Bali

Pada tanggal 9 September 2025, Pulau Bali dilanda bencana alam berupa banjir bandang yang mengejutkan banyak pihak. Meski terjadi di musim kemarau, hujan ekstrem dengan intensitas lebih dari 300 mm dalam sehari menyebabkan kerusakan parah pada bangunan, fasilitas umum, dan menimbulkan korban jiwa.

Sebagai bentuk kepedulian, SMP Santo Yoseph Denpasar memutuskan untuk mengalihkan program tahunan Bantuan Sosial OSIS—yang biasanya ditujukan ke panti asuhan—kepada para korban banjir. Keputusan ini diambil melalui diskusi antara Kepala Sekolah, para Wakil Kepala Sekolah, Pembina OSIS, dan guru-guru.

🤝 Menumbuhkan Empati dan Solidaritas

Menurut Ibu Ratna, Wakil Kepala Sekolah, kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai empati, simpati, dan kepedulian sosial kepada siswa-siswi.

“Dengan belajar mengulurkan tangan secara tulus dan ikhlas, kita turut membangun harmoni di Bali.”

Pihak sekolah mengajak seluruh siswa untuk berpartisipasi dengan menyumbangkan barang-barang fisik seperti:

  • Sembako
  • Peralatan mandi
  • Alat tulis-menulis

đźšš Dari UKS ke Lokasi Bencana

Sumbangan dikumpulkan di ruang UKS dan disusun oleh anggota inti OSIS. Pada 19 September 2025, tim sekolah mengunjungi rumah-rumah siswa yang terdampak banjir di daerah Pemogan, Monang-Maning, dan Ubung. Lingkungan yang dikunjungi tampak memprihatinkan: rumah runtuh akibat longsor, jalanan penuh sampah, dan suasana yang masih belum pulih.

Maria Natalia Christin MA., anggota inti OSIS, membagikan kesannya:

“Saya merasa sedih melihat kondisi di lapangan. Mendengar cerita para orang tua membuat saya lebih peduli. Kita adalah makhluk sosial—tanpa orang lain, kita tidak bisa berbuat banyak. Kegiatan ini sangat bermanfaat, baik bagi korban maupun kami yang terlibat.”

🏠 Penutupan di Ubung

Hari terakhir kegiatan berlangsung pada 24 September 2025 di Ubung, pusat banjir bandang. Seperti sebelumnya, tim sekolah membagikan bantuan langsung kepada warga. Suster Imeldina, Kepala Sekolah, menyampaikan harapannya:

“Saya ingin kegiatan ini menumbuhkan rasa kemanusiaan dan solidaritas. Semoga membawa dampak positif dan pembelajaran berharga bagi siswa-siswi SMP Santo Yoseph.”


Kegiatan ini bukan sekadar aksi sosial, tetapi juga pembelajaran hidup yang nyata. Mari terus tumbuhkan semangat peduli, saling membantu, dan menjadi bagian dari perubahan positif di lingkungan kita.

SMP Santo Yoseph Peduli. SMP Santo Yoseph Beraksi. SMP Santo Yoseph Berhati. đź’™